Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di Samping Gencarnya Dinias Pendidikan Sosialisasi Kurikukul Merdeka Belajar. Kabupaten Bogor Masih Marak Pelajar Saling Hajar Hingga Nyawa Terkapar.


Krezna.biz.id - Pendidikan adalah pilar utama dalam pembentukan karakter dan potensi generasi muda.


Di Indonesia, konsep "Kurikulum Merdeka Belajar" telah menjadi inovasi signifikan dalam menjawab tantangan zaman.


Di mana, Kurikulum Merdeka Belajar hadir untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif dan inklusif.


Pemahaman Konsep Merdeka Belajar; Kurikulum Merdeka Belajar menekankan pada pemberian kebebasan kepada peserta didik untuk menggali minat, bakat, dan potensinya.


Ini melibatkan pendekatan holistik yang memandang peserta didik sebagai individu yang unik, memungkinkan mereka memilih jalur belajar yang sesuai dengan minat dan tujuan karir masing-masing.


Fleksibilitas dan Adaptabilitas  Salah satu poin kunci dari Merdeka Belajar adalah fleksibilitasnya.


Siswa atau pelajar dapat memilih mata pelajaran sesuai minat dan kemampuan, menciptakan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan pribadi mereka.


Hal ini tidak hanya membuka pintu untuk pengembangan keterampilan teknis, tetapi juga aspek-aspek kehidupan seperti kepemimpinan, kreativitas, dan kolaborasi.


Evaluasi Holistik: Pendekatan evaluasi dalam Merdeka Belajar tidak hanya berfokus pada tes standar.


Tetapi juga melibatkan penilaian berbasis portofolio, proyek, dan keterlibatan pelajar alam kegiatan ekstrakurikuler.


Di mana Ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemampuan dan potensi siswa maupun pelajar.


Tantangan dan Peluang: Meskipun memberikan banyak peluang, implementasi Merdeka Belajar juga dihadapkan pada tantangan.


Termasuk kebutuhan untuk memastikan pemerataan akses dan dukungan bagi semua siswa.


Kurikulum Merdeka Belajar bukan hanya tentang memberikan kebebasan kepada pelajar.


Tetapi juga menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan holistik mereka.


Dengan penerapan yang bijak, hal itu berpotensi melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga kreatif, adaptif, siap menghadapi berbagai tantangan masa depan.


Namun, di Kabupaten Bogor, penomena pelajar saling hajar dalam aksi tawuran masih marak terjadi.


Mirisnya, aksi-aksi pelajar saling hajar tersebut kerap menyebabkan nyawa pelajar terkapar.


Seperti belakang ini terjadi, seorang remaja yang merupakan pelajar meninggal dunia usai dihajar oleh sesama remaja yang diduga pelajar pula.


 Sampai, Polsek Ciampe pun melakukan olah TKP terkait dugaan penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang remaja pada Jumat, 01 Desember 2023 kemarin.


Kejadian hilangnya nyawa remaja yang merupakan pelajar tersebut terjadi di Jalan Pasar Lama, RT 002/002, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Sekitar pukul 12.20 WIB.


Dalam peristiwa pelajar tersebut, seorang korban remaja berjenis kelamin laki-laki, dengan inisial (MBS), yang diperkiraan usia 16-17 tahun meninggal dunia di lokasi kejadian.


Berdasarkan informasi yang diterima, kronologis kejadian dimulai saat saksi (F) menuju konter di Pasar Lama. 


Saat itu, korban (MBS) tiba dengan sepeda motor dan berhenti mendekati saksi (F). Korban bertanya, "MAU KEMANA?" dan saksi menjawab, "MAU KE KONTER.".


Lalu korban menawarkan untuk pergi bersama ke konter dengan menggunakan sepeda motornya, dan saksi menggantikan peran sebagai pengendara sepeda motor korban.


Di tengah perjalanan di jalan Raya Pasar Lama, terlihat sekelompok pelajar yang diduga berasal dari salah satu sekolah, mengendarai tujuh sepeda motor mengejar mereka.


Salah satu dari mereka mendekati korban dengan membawa senjata tajam jenis celurit, yang kemudian digunakan untuk menyerang korban hingga korban kehilangan nyawa.


Saat ini, jenazah korban berada di RS Polri Kramatjati untuk dilakukan otopsi, dan keluarga korban diminta untuk menjemputnya guna pemakaman yang layak. 


Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, SH., S.I.K., MH, pun memerintahkan Kapolsek Ciampea, Kompol Suminto, HP, S.IP, M.H, untuk segera mengungkap dan mencari para pelaku.


Menanggapi hal tersebut, pengamat sosial, Satya Sukma Nagara menilai pihak terkait seperti Mentri Pendidikan segera mengambil tindakan tegas dengan membuat aturan tegas bagi lembaga penyelenggara kegiatan belajar mengajar.


"Idealnya, pihak terkait seperti Mentri Pendidikan sampai Dinas Pendidikan, dari pusat hingga daerah membuat aturan tegas agar para lembaga penyelenggara kegiatan belajar mengajar turut bertanggung jawab." ungkap Satya seraya mengutarakan pandangan. Sabtu, (02/12/2023).


"Begitu juga setiap lembaga yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar hatus memuat aturan tegas bagi siswa maupun pelajar. Karena aturan yang tegas adalah bagian dari pembangunan karakter building agar pelajar disiplin." imbuhnya melanjutkan.


Atas peristiwa yang terjadi di wilayah Kecamatan Ciampea, Satya berharap, kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari khususnya di Kabupaten Bogor.


"Turut prihatin, semoga keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan, dan hal serupa tidak terulang kembali, khususnya di Kabupaten Bogor." tukas Satya Sukma Nagara.