Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasus Penganiayaan Remaja Terungkap, Tiga Pelajar Diamankan

Tampak tugas orang yang melakukan Pembacokan 
di Ciampea Bogor Jawa Barat dok.Bogorprime

Kresna.biz.id - Akhirnya, misteri di balik penganiayaan hingga tewasnya seorang remaja pelajar di Kabupaten Bogor terungkap setelah kepolisian berhasil menangkap tiga terduga pelaku. 


Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, memerintahkan Kapolsek Ciampea, Kompol Suminto, dan Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Muhammad Ilham, untuk menindaklanjuti perkara tersebut dengan cepat.


"Tangkap para pelaku, proses tindak lanjut segera," ujar Kapolres Bogor.


Berkat kerja cepat dan kegigihan pihak kepolisian, terduga pelaku berhasil diamankan, penangkapan ini didasarkan pada keterangan saksi di lokasi kejadian dan penelitian CCTV di sekitar Jalan Raya Pasar Ciampea.


Dari hasil penangkapan tersebut, tiga terduga pelaku berhasil diamankan di rumah masing-masing, mereka adalah AFH (18) dari Desa Gunung Menyan, MAR (16) yang merupakan pelaku utama pembacokan, dan DDD (17) dari Ds Pasarean.


Pihak kepolisian juga berhasil mengamankan barang bukti berupa celurit dan sepeda motor roda dua yang digunakan dalam aksi kejam tersebut.


Motif pelaku terungkap bahwa mereka sengaja mencari lawan dari sekolah lain untuk menunjukkan kejagoan mereka, para terduga pelaku akan dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP dan Pasal 70 No.35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.


Kapolsek Ciampea, Kompol Suminto, menjelaskan, "Terkait penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, pelaku diancam pidana penjara hingga di atas 5 tahun."


Sementara pemeriksaan lanjutan terhadap para terduga pelaku masih berlangsung, kasus ini terus diusut untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.


Pengamat sosial, Satya Sukma Nagara, menyoroti perlunya tindakan tegas dari pihak terkait, termasuk Menteri Pendidikan, untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang, dan berharap agar lembaga penyelenggara kegiatan belajar mengajar bertanggung jawab dalam mencegah aksi kekerasan di kalangan pelajar.


Kejadian ini menambah catatan kelam terkait aksi tawuran di Kabupaten Bogor, yang menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap pendidikan karakter dan pengawasan terhadap perilaku pelajar.