Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Miris, Anak Kelaparan di Bogor: Hingga Menyentuh Hati Warganet dan Pemerintah Setempat


Kresna.biz.id - Sebuah rekaman mengharukan yang menampilkan seorang anak kecil menangis kelaparan dan meminta makan kepada ibunya telah menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Bogor. 


Video yang beredar luas di media sosial menggambarkan momen yang menyayat hati di mana seorang anak bernama Gibran, dengan penuh keputus asaan, meminta makan kepada ibunya.


Terpantau Hallo Bogor pada 8/5/2024 video yang diunggah oleh akun Instagram @kecamatanbojonggede, video tersebut  beredar dan menarik perhatian publik.


Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang anak laki-laki mengenakan baju kuning, dengan air mata berlinang di pipinya, berdiri di depan rumahnya. 


Dengan suara penuh kesedihan, dia memohon makan kepada ibunya yang berada di dalam rumah. 


Namun, tangisannya hanya dijawab dengan bentakan dan keputusasaan dari sang ibu, yang juga berjuang dalam kondisi finansial yang sulit.


Reaksi video tersebut di media sosial tidaklah mengejutkan. 


Banyak warganet yang merasa tersentuh dan prihatin dengan kondisi Gibran, menggambarkan rasa simpati mereka melalui komentar-komentar yang berlimpah di bawah video tersebut. 


Mereka mengutuk keras ketidakmampuan sistem dalam menangani kasus semacam ini dan menuntut aksi nyata untuk membantu Gibran dan keluarganya.


Namun setelah video tersebut Viral, pemerintah setempat langsung turun kelokasi Camat Bojonggede Tenny Ramdhani, bersama Kepala Desa Rawapanjang Mohammad Agus dan aparat setempat, pada Minggu (5/5/2024).


Mereka menemukan bahwa Gibran adalah anak dari seorang buruh bangunan bernama Hamzah, yang sering bekerja di luar kota untuk mencari nafkah bagi keluarganya. 


Selain Gibran, Hamzah juga memiliki dua anak lainnya, yang juga berjuang dalam kondisi yang sama. 


Dikutip dari berbagai Sumber, Ketika petugas berkunjung, ibu Gibran tidak berada di rumah, namun mereka mendapat informasi bahwa tetangga-tetangga sekitar sering membantu dan peduli terhadap keluarga tersebut.


Setelah insiden ini, pihak kecamatan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor untuk menyusun langkah-langkah tindak lanjut yang tepat untuk membantu Gibran dan keluarganya. 


Ini menjadi momentum penting untuk mengatasi tidak hanya kasus Gibran, tetapi juga untuk menyoroti masalah yang lebih besar terkait ketimpangan sosial dan kebutuhan dasar yang belum terpenuhi bagi sebagian masyarakat.